Wajah indah ini, ternoda dengan seringnya bahkan bisa dibilang musiman ditemuinya kecurangan dalam Ujian Akhir Sekolah. Entah berapa banyak kecurangan ini terungkap. Tak tanggung-tanggung kecurangan ini merupakan konspirasi semua pihak baik siswa, orangtua, maupun pihak sekolah. Inilah imbas dari semakin susahn dan tingginya standar kelulusan di negeri kita. Tapi apa boleh buat, standar ini semata-mata untuk mengontol bahkan meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini.
Masih adanya sekolah gubug reot, dan kesejahteraan guru yang minim masih menjadi dinamika pendidikan bangsa ini. Keterbatasan anggaran dicap dan dijadikan alasan untuk menutupi kegagalan pendidikan ini. Ya, pemerintah boleh dibilang masih gagal, karena amanat UUD’45 belum sepenuhnya dijalankan, bisa dibilang Pemerintah mengkhianati amanat total anggaran 20% dari APBN. Apa boleh buat, bangsa ini masih hijau, masih dalam proses perkembangan. Seperti halnya bangsa berkembang lainnya, terbatasnya anggaran masih menjadi dilema. Dengan anggaran terbatas, harus di bagi-bagi ke dalam berbagai fungsi/ jenis belanja. Akhirnya amanat 20% ini belum bisa dipenuhi. Tetapi setiap tahun pemerintah terus berupaya menambah porsi anggaran pendidikan dibanding 10 fungsi lainnya ( klasifikasi anggaran berdasarkan fungsi), baik jumlah maupun prosentasenya. (lihat tabel).
Selamat Hari Pendidikan, Tut Wuri Handayani....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar