Rabu, Mei 20, 2009

Pentingnya Non Formal


Pontianak,- Semua program yang dirancang untuk meningkatkan keahlian dan kesejahteraan masyarakat itu boleh berjalan dan salah satunya adalah pendidikan non formal. Potensi pendidikan non formal di Kalimantan Barat (Kalbar) ini sangatlah banyak. Oleh karena itu banyak-banyak program yang diarahkan untuk mencapai hal itu seperti pendidikan kecakapan hidup.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Diknas) Kalbar, Drs Ngatman, saat ditemui diruang kerjanya, Senin (3/3) kemarin.

“Dalam situasi seperti saat ini, pendidikan non formal bisa dijadikan suatu alternatif yang sangat membantu anak-anak putus sekolah dan yang tidak mampu,” katanya.

Menurut Ngatman, pendidikan kecakapan hidup selama ini sudah banyak dikerjasamakan dengan pihak-pihak LSM untuk menampung anak-anak yang putus sekolah. Hal itu, tambah dia dilakukan untuk mendapatkan keterampilan yang diperlukan untuk masa depan anak-anak bangsa.

“Biasanya untuk pendidikan non formal tersebut, sepanjang itu program dari pemerintah tidak akan bayar. Kecuali dia kursus sendiri, dia akan bayar,” katanya.

Dikatakannya, kursus yang ada saat ini sudah sangat flexibel. Proses perizinannya pun, tambah dia, tidak sesulit mendirikan pendidikan non formal, seperti SLTA maupun perguruan tinggi. ” Jadi di Kalbar potensi untuk itu (pendidikan non formal, red) banyak dan oleh karena itu banyak program yang diarahkan ke jenis tersebut,” tuturnya.

Pendidikan non formal kata Ngatman, bisa dibilang sebuah terminal. Dicontohkannya, di paket B sudah ada di ajar keterampilan yang diharapakan kedepan dapat dikembangkan. Begitu seseorang lulus dari program paket B tersebut, dia mengatakan, dia bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan mendapatkan mata pencaharian sendiri.

“Biasanya ada tambaahan modal dari pemerintah untuk mengembangkan mata pencaharian tersebut,” paparnya. (ody)< Semua program yang dirancang untuk meningkatkan keahlian dan kesejahteraan masyarakat itu boleh berjalan dan salah satunya adalah pendidikan non formal. Potensi pendidikan non formal di Kalimantan Barat (Kalbar) ini sangatlah banyak. Oleh karena itu banyak-banyak program yang diarahkan untuk mencapai hal itu seperti pendidikan kecakapan hidup.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Diknas) Kalbar, Drs Ngatman, saat ditemui diruang kerjanya, Senin (3/3) kemarin.

“Dalam situasi seperti saat ini, pendidikan non formal bisa dijadikan suatu alternatif yang sangat membantu anak-anak putus sekolah dan yang tidak mampu,” katanya.

Menurut Ngatman, pendidikan kecakapan hidup selama ini sudah banyak dikerjasamakan dengan pihak-pihak LSM untuk menampung anak-anak yang putus sekolah. Hal itu, tambah dia dilakukan untuk mendapatkan keterampilan yang diperlukan untuk masa depan anak-anak bangsa.

“Biasanya untuk pendidikan non formal tersebut, sepanjang itu program dari pemerintah tidak akan bayar. Kecuali dia kursus sendiri, dia akan bayar,” katanya.

Dikatakannya, kursus yang ada saat ini sudah sangat flexibel. Proses perizinannya pun, tambah dia, tidak sesulit mendirikan pendidikan non formal, seperti SLTA maupun perguruan tinggi. ” Jadi di Kalbar potensi untuk itu (pendidikan non formal, red) banyak dan oleh karena itu banyak program yang diarahkan ke jenis tersebut,” tuturnya.

Pendidikan non formal kata Ngatman, bisa dibilang sebuah terminal. Dicontohkannya, di paket B sudah ada di ajar keterampilan yang diharapakan kedepan dapat dikembangkan. Begitu seseorang lulus dari program paket B tersebut, dia mengatakan, dia bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan mendapatkan mata pencaharian sendiri.

“Biasanya ada tambaahan modal dari pemerintah untuk mengembangkan mata pencaharian tersebut,” paparnya.

sumber: http://arsip.pontianakpost.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar